SCADA


SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah suatu Sistem Kontrol Supervisory dan Pengumpul. Pada prakteknya pengumpul data umumnya adalah data dari Site di lokasi ‘remote’, atau sering disebut sebagai ‘Telemetry’, dan Supervisory Control pada Site di lokasi ‘remote’ pula, atau sering disebut ‘Telecontrol’. Supervisory Control adalah kendali yang dilakukan diatas kendali lokal, sebagai contoh, pada oil production kita mempunyai beberapa production site yang dikumpulkan pada stasiun pengumpul ( gathering station ). Kendali lokal dilakukan untuk masing-masing production well dan supervisory control di stasiun pengumpul, melakukan control kepada semua production well dibawahnya. Misalnya, salah satu production well mengalami gangguan, dan stasiun pengumpul tetap harus memberikan dengan production rate tertentu, maka supervisory control akan melakukan koordinasi pada production well lainnya agar jumlah produksi bisa tetap dipertahankan.

Istilah SCADA, DCS, FCS dan PLC saat ini sudah menjadi agak kabur karena aplikasi yang saling tumpang tindih. Walaupun demikian kita masih bisa membedakan dari arsitektur-nya yang serupa tapi tak sama. Sesuai dengan rancang bangun awalnya, DCS lebih berfungsi baik untuk aplikasi kontrol proses, sedangkan SCADA lebih berfungsi baik untuk aplikasi seperti istilah diterangkan diatas.

Sensor, Transmitter dan Actuator yang dipergunakan SCADA sama saja dengan yang dipergunakan DCS, FCS, dan PLC, dengan standard 4~20mA, HART, Fieldbus, dsb., sesuai  dengan kompatibilitas SCADA System yang dipergunakan. Ada beberapa pabrikan yang membuat MV ( Multi Variable ) Transmitter, yang langsung menggunakan Modbus, sehingga dengan menambah Radio Modem, transmitter ni menjadi sebuah RTU. Arsitekturnya terdiri sebuah MTU ( Master Terminal Unit ) dengan Operator Workstation, dan pada remote location terdapat RTU ( Remote Terminal Unit ). Dengan teknologi saat ini, arsitektur SCADA mulai berubah dan sering disebut sebagai ‘Remote Application Control System’ .

SCADA  telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan Supevisory Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line Telephone dan lainnya.

Generasi berikutnya, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local control dilakukan oleh RTU di lokasi masing-masing RTU, dan MTU hanya melakukan supervisory control yang meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya local control, operator harus mengoperasikan masing-masing local plant dan membutuhkan MMI local. Banyak pabrikan yang mengalihkan komunikasi dari MTU - RTU ke tingkatan MMI (Master) - MMI (Remote) melalui jaringan microwave atau satelit. Ada juga yang mengimplementasi komunikasinya pada tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak bisa mengandalkan system pada Computer, dan komunikasi pada tingkatan Computer (MMI) membutuhkan bandwidth yang lebar dan mahal.

Dengan majunya teknologi Intranet dan Internet saat ini, concept SCADA diatas berubah menjadi lebih sederhana dan memanfaatkan infrastruktur Intranet yang pada saat ini umumnya sudah dibangun oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina. Apabila ada daerah-daerah atau wilayah yang belum terpasang infrastruktur Intranet, saat ini dipasaran banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yang bisa menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah.

Setiap Remote Area dengan sistem kontrolnya masing-masing yang sudah dilengkapi dengan OPC (OLE for Process Control; OLE = Object Linking & Embedding) Server, bisa memasangkan suatu Industrial Web Server dengan Teknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah di akses dengan Web Browser biasa seperti yang kita gunakan untuk Internet Browsing seperti MS Internet Explorer, Netscape, dsb. Dari Web Browser ini kita bisa mendapatkan semua tampilan seperti pada layar MMI local, atau dibuatkan tampilan sendiri sesuai kebutuhan. Kontrol tetap bisa dilakukan melalui Web Browser ini sebagaimana layaknya MMI di lokasi local.

Untuk sekuriti, system harus kita lengkapi dengan Router yang hanya mem-publish Web Server ke WAN (Wide Area Network) untuk mengisolir hacker untuk mengganggu Control System pada Control Network kita di lokasi masing-masing. Industrial Web Server juga dilengkapi dengan banyak sekali fasilitas sekuriti, seperti login name dengan password, menentukan komponen mana yang perlu di-publish dan mana yang ‘read only’, mana yang bisa dilakukan ‘control’ dari remote, dan sebagainya.

System seperti ini populer dengan sebutan Remote Application Control System (RACS), yang makin digemari orang, karena sebenarnya hal seperti inilah yang dibutuhkan pada waktu kita akan memasangkan suatu SCADA system. Idealnya, seluruh Pertamina mulai dari EP dengan TMG-nya, UP dengan banyak Unit Daerahnya, PDN dengan jaringan Distribusi dan Pemasarannya, dengan mudah bisa di-integrasikan melalui teknologi Intranet dan Internet. Bahkan kita bisa me-launch Web Server kita ke jaringan Internet yang otomatis bisa kita akses dari manapun di seluruh dunia.